SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI SITUS LPP RRI SENDAWAR KUTAI BARAT SAATNYA ANDA DENGAR DAN BICARA LEWAT RRI

RRI SENDAWAR TERKINI

Selasa, 23 September 2014

Kemarau panjang ancam produksi pertanian di Kubar



RRI Sdw Kubar: Memasuki musim Kemarau yang melanda Seluruh Wilayah di Indonesia termasuk Kabupaten Kutai Barat, di perkirakan akan terjadi penurunan produksi pertanian seperti padi sawah.
Untuk menghindari kerugian akibat kemarau panjang tersebut Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur dan Pemkab Kutai Barat telah mengantisipasi dengan memberikan bantuan seperti benih padi dan pupuk bersubsidi yang diserahkan sejak awal September lalu. Demikian disampaikan kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Disbuntanakan Kubar Misiran, kepada RRI di Sendawar baru-baru ini.
Menurut Misran, kelompok tani yang diberi bantuan diprioritaskan pada wilayah pengembangan padi gunung dan padi sawah seperti di Kecamatan Penyinggahan, Muara Pahu, Manor Bulant, Melak dan Kecamatan Bongan. Dimana daerah sentra produksi padi tersebut juga menjadi pusat kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Untuk pengembangan tanaman padi gunung dan sawah.  
Lebih lanjut dikatakan sesuai pantauan yang di lakukan Disbuntanakan Kubar, belum ada dampak kerugian yang besar bagi kelompok tani daerah Ini akibat kondisi cuaca yang tak menentu tersebut.

Meskipun ini musim kemarau tapi di Kutai Barat masih bisa panen yang lahan sawah. Kalau untuk lahan kering belum musimnya tapi yang jelas pengaruh panas ini mungkin ada penurunan produksi tapi tidak terlalu besar dan kita tetap antisipasi dengan bantuan pupuk dan benih”, ungkapnya.

Berdasarkan data pada Disbuntanakan Kubar untuk padi sawah memiliki lahan seluas 1150 Hektar, sedangkan lahan kering seluas 1350 Hektar. Guna meningkatkan produksi pertanian padi, masyarakat masih terus membuka lahan baru. Dengan Kondisi kemarau yang terjadi diharapkan petani tetap mewaspadai bahaya kebakaran dengan cara membersihkan areal keliling lahan sebelum membakar. 

Laporan Reporter RRI Sendawar Mikael Carolus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar