RRI Sdw Balikpapan: Presiden
Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya meresmikan 12 proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) di Propinsi Kalimantan Timur. Bertempat di Bandar Udara Internasional
Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan Balikpapan Kalimantan Timur, Senin
(15/9) pagi.
Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono, Mentri
Perhubungan EE Mangindaan, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, juga melakukan
prosesi hand scanning dan
menandatangani prasasti tanda diresmikan dan groundbreaking atas 12
proyek MP3EI pada Koridor Kalimantan dan Koridor Jawa.
Gubernur
Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dalam laporannya menjelaskan proyek yang
diresmikan mencapai Rp.17,8 triliun yang terdiri dari sektor transportasi,
kelistrikan, migas dan pendidikan.
“ Proyek MP3EI yang siap diresmikan hari
ini dengan total investasi mencapai Rp.17,8 triliun rupiah,”
Jelasnya.
Dikatakan
12 proyek yang menelan dana hampir Rp.18 triliun tersebut merupakan kerjasama
pendanaan antara pemerintah pusat, swasta serta APBD Kaltim.
“ Ini adalah kerja keras kita bersama
antara pemerintah pusat, swasta dan kami di daerah,”
ujarnya.
Dari
sektor transportasi Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan,
Balikpapan, dibangun dengan nilai proyek Rp2,1 triliun. Bandara ini semula
hanya bernama Sepinggan Balikpapan. Sedangkan nama baru Sultan Aji Muhammad Sulaiman diangkat
dari nama Wakil Pemerintahan Hidia Belanda yang menjabat tahun 1850 hingga
1899.
Bandara Sultan Aji yang merupakan
satu-satunya Bandara Internasional di Kaltim ini memiliki terminal baru dengan
luas 110.000 meter persegi dari sebelumnya hanya 17.000 meter persegi. Selain itu
dilengkapi 11 garbarata, gedung parkir, terminal kargo baru, hanggar baru,
apron hingg shelter air
untuk alat berat. Diproyeksikan Bandara tersebut mampu menampung 10 juta penumpang per tahun.
Selanjutnya
Perluasan landasan pacu atau runaway
Bandara Long Apung di Malinau dari sebelumnya 850 meter jadi 1.600 meter. Perluasan
landasan pacu Long Bawan di Nunukan, Kalimantan Utara dari 950 meter menjadi
1.600 meter. Perluasan landasan pacu Bandara Datah Dawai di Mahakam Ulu, dari
850 meter menjadi 1.600 meter.
Selain
itu ada proyek perbaikan gedung VVIP dan VIP Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur yang juga dalam lokasi Bandara Internasional Sultan Aji
Muhammad Sulaiman di Sepinggan, Balikpapan, dengan nilai Rp35 miliar. Selain di
Propinsi Kaltim Presiden SBY juga meresmikan Pembangunan Terminal 2 Bandara
Internasional Juanda, Jawa Timur
dengan nilai Rp146 miliar, yang juga masuk dalam proyek MP3EI untuk koridor
Jawa.
Berikutnya
sejumlah proyek yang di Groundbreaking
oleh presiden SBY diantaranya:
1. Pengembanganan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) Embalut Unit III di Tenggarong dengan kapasitas 1x60 mw
bernilai Rp814,8 miliar.
2. Pengembangan Pembangkit Listrik
Tenaga Gas (PLTG) Peaking di Kutai Kartanegara bernilai Rp960,1 miliar dengan
kapasitas 2x 50 sampai dengan 60mw.
3. Proyek
Pengembangan Lapangan Ruby Blok Sebuku Mubadala Petroleum – Total E&P Sebuku
– Inpex South Makassar – Ltd Selat Makassar dan Kalimantan Timur,
4. Proyek
Lapangan Ruby Pipa Gas yang dibangun untuk Pabrik Pupuk Kalimantan Timur V dengan
biaya Rp.5,5 triliun.
5. Pengembangan
SISI-NUBI (WPN 3 dan WPS 2) Total E&P Indonesie – Inpex – Pertamina Hulu
Energi Tengah bernilai Rp.8,1 triliun
6. Institut Teknologi Kalimantan (ITK)di
Balikpapan
7. Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI)
Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara
Selain
12 proyek dalam master plan percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia (MP3EI) Awang
Faroekh juga memaprkan sejumlah mega proyek lain seperti pembangunan jalan tol,
jalur kereta api serta pembangunan sembilan jembatan di sungai mahakam guna
mendorng pertumbuhan ekonomi di bumi Etham.
Sementara
itu Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono dalam arahannya menyambut gembira
langkah pemerintah Propinsi Kaltim dalam mendukung percepatan pembangunan Indonesia
di kawasan Timur. Presiden juga mengapresiasi kemajuan di Kalimantan Timur yang
dinilai oleh kepala Negara sebagai langkah kreatif dan inofatif.
“ Saya
mengapresiasi langkah pemerintah daerah dalam membangun kawasan Indonesia Timur
khususnya di Kaltim dengan cara-cara kreatif dan inofatif. Kaltim terus berlari
oleh karena itu visi Kaltim harus menjadi Kaltim Cerdas,”
ujar Presiden.
SBY
menambahkan konsep besar dalam membangun Indonesia ke depan adalah melalui
rancangan pembangunan jangka panjang dan menengah. Ada pula pembangunan yang
dilakukan tiap tahun mulai dari pusat, provinsi, hingga di tingkat kabupaten dan
kota. Sementara itu mengenai nilai investasi proyek MP3EI menurut SBY
dibutuhkan anggaran sekitar Rp.4.700 triliun yang akan dibangun selama 10 tahun
mulai 2015 hingga 2025 mendatang. Dana sebesar itu menurut kepala Negara tidak
bisa mengandalkan APBN maupun APBD. Karena itu dibutuhkan peran serta swasta
dan BUMN serta BUMD.
“ Dengan kebutuhan dana yang sangat besar
ini kita tentu harus menggandeng pihak lain. Yaitu 40 persen dari swasta yang
kita utamakan investor dalam negeri, Kemudian 25 persen
dibiayai BUMN dan BUMD, 15 persen APBN, dan 20 persen lainnya merupakan
patungan pemerintah dan swasta,” Jelas SBY.
Presiden
juga mengingatkan dalam membangun bangsa harus ada keseimbangan antara
pembangunan infrastruktur dan upaya mengurangi angka kemiskinan, termasuk
meningkatkan pendidikan agar sumberdaya manusia Indonesia meningkat.
“ Kalau APBN terlalu banyak mendanai
pembangunan infrastruktur, maka pembangunan pendidikan dan upaya pengurangan
kemiskinan menjadi terhambat, hal ini tentu tidak sehat. Itulah sebabnya dalam
MP3EI peran APBN diperkecil menjadi 15 persen," ungkap
SBY.
Mengakhiri
sambutannya presiden menitipkan pesan agar pemprov dan semua elemen terkait
perlu terus membangun kerjasama dengan pemerintahan baru melalui presiden
terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla nantinya.
"Inilah cetak
biru pembangunan Indonesia kedepan. Cetak biru ini harus dipahami oleh seluruh
masyarakat Indonesia dan Saya juga sudah bertemu Bapak Joko Widodo, presiden
terpilih, agar mengetahui dan melanjutkan cetak biru ini," kata Presiden
SBY.
(Laporan Reporter
Andreas Trisno)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar