SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI SITUS LPP RRI SENDAWAR KUTAI BARAT SAATNYA ANDA DENGAR DAN BICARA LEWAT RRI

RRI SENDAWAR TERKINI

Senin, 15 September 2014

Presiden SBY Resmikan 12 Proyek MP3EI di Balikpapan



RRI Sdw Balikpapan: Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya  meresmikan 12 proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Propinsi Kalimantan Timur. Bertempat di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan Balikpapan Kalimantan Timur, Senin (15/9) pagi.
Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono, Mentri Perhubungan EE Mangindaan, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, juga melakukan prosesi hand scanning dan menandatangani prasasti tanda diresmikan dan groundbreaking atas 12 proyek MP3EI pada Koridor Kalimantan dan Koridor Jawa. 

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dalam laporannya menjelaskan proyek yang diresmikan mencapai Rp.17,8 triliun yang terdiri dari sektor transportasi, kelistrikan, migas dan pendidikan.
“ Proyek MP3EI yang siap diresmikan hari ini dengan total investasi mencapai Rp.17,8 triliun rupiah,” Jelasnya. 

Dikatakan 12 proyek yang menelan dana hampir Rp.18 triliun tersebut merupakan kerjasama pendanaan antara pemerintah pusat, swasta serta APBD Kaltim.

“ Ini adalah kerja keras kita bersama antara pemerintah pusat, swasta dan kami di daerah,” ujarnya. 

Dari sektor transportasi Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, dibangun dengan nilai proyek Rp2,1 triliun. Bandara ini semula hanya bernama Sepinggan Balikpapan. Sedangkan  nama baru Sultan Aji Muhammad Sulaiman diangkat dari nama Wakil Pemerintahan Hidia Belanda yang menjabat tahun 1850 hingga 1899.
Bandara Sultan Aji yang merupakan satu-satunya Bandara Internasional di Kaltim ini memiliki terminal baru dengan luas 110.000 meter persegi dari sebelumnya hanya 17.000 meter persegi. Selain itu dilengkapi 11 garbarata, gedung parkir, terminal kargo baru, hanggar baru, apron hingg shelter air untuk alat berat. Diproyeksikan Bandara tersebut  mampu menampung 10 juta penumpang per tahun.
Selanjutnya  Perluasan landasan pacu atau runaway Bandara Long Apung di Malinau dari sebelumnya 850 meter jadi 1.600 meter. Perluasan landasan pacu Long Bawan di Nunukan, Kalimantan Utara dari 950 meter menjadi 1.600 meter. Perluasan landasan pacu Bandara Datah Dawai di Mahakam Ulu, dari 850 meter menjadi 1.600 meter.
Selain itu ada proyek perbaikan gedung VVIP dan VIP  Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang juga dalam lokasi Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Sepinggan, Balikpapan, dengan nilai Rp35 miliar. Selain di Propinsi Kaltim Presiden SBY juga meresmikan Pembangunan Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Jawa Timur dengan nilai Rp146 miliar, yang juga masuk dalam proyek MP3EI untuk koridor Jawa.
Berikutnya sejumlah proyek yang di Groundbreaking oleh presiden SBY diantaranya:
1.  Pengembanganan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Embalut Unit III di Tenggarong dengan kapasitas 1x60 mw bernilai Rp814,8 miliar.
2.  Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Peaking di Kutai Kartanegara bernilai Rp960,1 miliar dengan kapasitas 2x 50 sampai dengan 60mw.
3.  Proyek Pengembangan Lapangan Ruby Blok Sebuku Mubadala Petroleum – Total E&P Sebuku – Inpex South Makassar – Ltd Selat Makassar dan Kalimantan Timur,
4.  Proyek Lapangan Ruby Pipa Gas yang dibangun untuk Pabrik Pupuk Kalimantan Timur V dengan biaya Rp.5,5 triliun.
5.  Pengembangan SISI-NUBI (WPN 3 dan WPS 2) Total E&P Indonesie – Inpex – Pertamina Hulu Energi Tengah bernilai Rp.8,1 triliun
6.  Institut Teknologi Kalimantan (ITK)di Balikpapan
7.  Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara
Selain 12 proyek dalam master plan percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia (MP3EI) Awang Faroekh juga memaprkan sejumlah mega proyek lain seperti pembangunan jalan tol, jalur kereta api serta pembangunan sembilan jembatan di sungai mahakam guna mendorng pertumbuhan ekonomi di bumi Etham. 

Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam arahannya menyambut gembira langkah pemerintah Propinsi Kaltim dalam mendukung percepatan pembangunan Indonesia di kawasan Timur. Presiden juga mengapresiasi kemajuan di Kalimantan Timur yang dinilai oleh kepala Negara sebagai langkah kreatif dan inofatif. 

“ Saya mengapresiasi langkah pemerintah daerah dalam membangun kawasan Indonesia Timur khususnya di Kaltim dengan cara-cara kreatif dan inofatif. Kaltim terus berlari oleh karena itu visi Kaltim harus menjadi Kaltim Cerdas,” ujar Presiden. 

SBY menambahkan konsep besar dalam membangun Indonesia ke depan adalah melalui rancangan pembangunan jangka panjang dan menengah. Ada pula pembangunan yang dilakukan tiap tahun mulai dari pusat, provinsi, hingga di tingkat kabupaten dan kota. Sementara itu mengenai nilai investasi proyek MP3EI menurut SBY dibutuhkan anggaran sekitar Rp.4.700 triliun yang akan dibangun selama 10 tahun mulai 2015 hingga 2025 mendatang. Dana sebesar itu menurut kepala Negara tidak bisa mengandalkan APBN maupun APBD. Karena itu dibutuhkan peran serta swasta dan BUMN serta BUMD. 

“ Dengan kebutuhan dana yang sangat besar ini kita tentu harus menggandeng pihak lain. Yaitu 40 persen dari swasta yang kita utamakan investor dalam negeri, Kemudian 25 persen dibiayai BUMN dan BUMD, 15 persen APBN, dan 20 persen lainnya merupakan patungan pemerintah dan swasta,” Jelas SBY. 

Presiden juga mengingatkan dalam membangun bangsa harus ada keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan upaya mengurangi angka kemiskinan, termasuk meningkatkan pendidikan agar sumberdaya manusia Indonesia meningkat. 

“ Kalau APBN terlalu banyak mendanai pembangunan infrastruktur, maka pembangunan pendidikan dan upaya pengurangan kemiskinan menjadi terhambat, hal ini tentu tidak sehat. Itulah sebabnya dalam MP3EI peran APBN diperkecil menjadi 15 persen," ungkap SBY. 

Mengakhiri sambutannya presiden menitipkan pesan agar pemprov dan semua elemen terkait perlu terus membangun kerjasama dengan pemerintahan baru melalui presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla nantinya. 

"Inilah cetak biru pembangunan Indonesia kedepan. Cetak biru ini harus dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia dan Saya juga sudah bertemu Bapak Joko Widodo, presiden terpilih, agar mengetahui dan melanjutkan cetak biru ini," kata Presiden SBY.



(Laporan Reporter Andreas Trisno)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar